![]() |
| Flyer pertemuan ke-4 |
Oleh: Toto Mulyoto
Resume ke-4
Gelombang: 28
Tanggal: 16 Januari 2023
Tema: Menulis Buku Dari Karya Ilmiah
Narasumber: Eko Daryono, S.Pd.
Moderator: Nur Dwi Yanti, S.Pd.
BUKAN CUMA CELANA JEANS, KARYA TULIS ILMIAH PUN BISA "DIPERMAK"!
Celana jeans yang kebesaran
atau yang robek di bagian lututnya, jangan hanya disimpan atau lantas dibuang.
Celana itu masih bisa dipergunakan setelah "dipermak". Menurut Bayu
Dardias Kurniadi[i],
pekerjaan permak jeans cukup sederhana, "…memotong celana jeans baru
yang kebesaran, atau menambal jeans usang yang mulai robek di bagian dengkul,
karena terlalu sering ditarik ulur dalam berbagai posisi kaki yang kebanyakan
dipakai jalan kaki." Setelah dipermak, celana jeans itu bisa
digunakan, buat jalan-jalan keliling kota, sekedar main ke rumah teman, atau
pergi kuliah (asalkan tidak dilarang oleh Pak dan Bu Dosen).
Karya Tulis Ilmiah, sering
hanya disimpan di lemari. Kadang-kadang saja diambil dan dibaca kembali jika
diperlukan sebagai rujukan, tapi tidak dipublikasikan sehingga tak banyak orang
yang tahu. Kondisi inilah yang hendak "dipermak" melalui pelatihan di
Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) yang sekarang memasuki angkatan ke-28, yaitu
agar Karya Tulis Ilmiah bisa diterbitkan sebagai sebuah buku. Pada akhirnya
diharapkan akan ada lebih banyak orang yang tahu dan membaca karya kita.
Inilah tema pertemuan ke-4 KBMN
Angkatan 28, yaitu "Menulis Buku Dari Karya Ilmiah".
Narasumber Hebat
Bertindak sebagai narasumber dalam
sesi ini adalah Eko Daryono, S.Pd.
Gelar beliau yang ditulis di
dalam flyer memang demikian (Sarjana Pendidikan), namun menurut laman yang
memuat biografi beliau, disebutkan juga latar belakang pendidikannya yang lain,
yaitu Sarjana Informatika (S.Kom) yang diraihnya dari Universitas Dian
Nuswantoro Semarang (1998).[ii]
Jadi, makin lengkaplah latar belakang pendidikannya sehingga bisa makin mantap
dalam memberikan pelajaran kepada para peserta.
Narasumber telah mempraktekkan
apa yang menjadi tema pada malam ini. Beliau telah membukukan karya-karya
ilmiahnya, Diantaranya berjudul “Asyiknya Belajar Microsoft Word Dengan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Every One Is Teacher”. Selain itu, beliau juga
telah menulis lebih dari 30 judul buku.
Dari narasumber hebat inilah meluncur
materi tentang pembuatan buku dari karya tulis ilmiah.
Tentang Karya Tulis Ilmiah
Sebagai pembuka, narasumber
memberikan penjelasan singkat tentang Karya Tulis Ilmiah (KTI).
Mengikuti pendefinisian Lembaga
Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala
LIPI Nomor 4/e/2012 dan Nomer 2, Tahun 2014, KTI adalah tulisan hasil litbang (penelitian
dan pengembangan) dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan
pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang
memenuhi kaidah ilmiah.[iii]
Secara umum, menurut narasumber
yang pernah menjadi Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Kabupaten ini, KTI ada dua macam yaitu KTI Nonbuku dan KTI
Buku.
Lebih lanjut diberikan contoh-contoh
KTI Nonbuku antara lain : KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar seperti
tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, KTI hasil penelitian seperti best
practice, makalah, artikel, jurnal dan KTI berupa ulasan atau resensi.
Sementara itu contoh-contoh KTI Buku
antara lain: Buku Bahan Ajar berupa diktat, modul, buku ajar, buku referensi; Buku
Pengayaan seperti monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan serta Buku
kompilasi semisal bunga rampai dan prosiding.
Secara lebih mendetil, narasumber
menyampaikan struktur sebuah KTI. Menurutnya,
KTI memiliki struktur yang terdiri dari beberapa Bab. Dimulai dari Bab
Pendahuluan yang berisikan Latar Belakang Masalah dan Perumusan Masalah.
Kemudian ada Bab Kajian Teoretis yang berisikan kerangka pemikiran dan
hipotesis atas permasalahan yang akan diteliti. Dilanjutkan dengan Bab Metode
Pemelitian yang berisikan detil-detil penelitian yang akan dilakukan. Akhirnya
ada Bab tentang hasil penelitian yang disertai dengan pembahasannya. Dan
ditutup dengan penarikan kesimpulan maupun pemberian saran.
Ketika KTI dengan struktur
penulisan seperti di atas dikonversi dalam bentuk sebuah buku, menurut narasumber,
tidak ada perbedaan secara substantif antara isi laporan KTI dengan isi buku
hasil konversinya. Menurutnya, sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi
laporan KTI
Sementara itu, narasumber
menyatakan bahwa secara sistematika, gaya penulisan KTI berbeda dengan
penulisan buku. Ada penyesuaian-penyesuaian yang perlu dilakukan diantaranya dalam
sistematika KTI ketika dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya
tidak kaku. Misalnya penomoran tiap bab dan sub bab-sub bab.
Narasumber menambahkan bahwa secara
kebahasaan, meski sama-sama ilmiah, hasil konversi KTI tentu harus dimodifikasi
sehingga bahasa yang digunakan di dalam buku lebih luwes, bersifat lugas dan
tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman
sejawat, penulis.
Bagaimana Membuat Buku Dari
Karya Tulis Ilmiah
Bukan hanya menyampaikan teori, narasumber
juga memberikan detil cara "permak" (memodifikasi) KTI sehingga bisa menjadi sebuah buku.
Langkah-langkah yang perlu
dilakukan adalah memodifikasi struktur dan gaya Bahasa di dalam KTI sehingga
bisa terlihat lebih luwes.
Narasumber memberikan penjelasan
dan contoh bagaimana memodifikasi sejak dari Judul hinga detil per bab.
Beberapa catatan penting dari
proses modifikasi ini antara lain:
1. Judul buku hasil
konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual, jadi harus
menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku.
2. Pada saat laporan
tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan
gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi
buku seolah-olah terpisah-pisah. Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan
untuk hal ini: benar-benar menghilangkan bab, memasukkan (Sebagian) isi bab di
bab lain atau menarasikan isi bab di awal pembahasan.
3. Modifikasi Lampiran,
yaitu dengan menyertakan hanya instrument penelitian atau data matang yang
mendukung, misal data ditampilkan dalam bentuk grafik yang menarik.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan.
Narasumber menggarisbawahi
beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku.
Pertama, keaslian laporan hasil
penelitian. Saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa
karya yang akan diterbitkan memang original punya penulis sendiri.
Kedua, menghindari kompilasi yang
terlalu banyak. Narasumber menyarankan untuk hanya memasukkan pendapat pada
ahli yang mendukung substansi masalah, sisanya berupa pengembangan melalui
analisis dari sudut pandang penulis. Kegiatan sekedar meng-copas
pendapat asli para pakar perlu dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan,
misalnya dengan menjadikannya bagian dari narasi.
Ketiga memilah dan memilih data
yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan
tidak bombastis.
Keempat, modifikasi bahasa buku. Hindari
pemakaian penanda transisi menurut hal itu sesuai dengan pendapat lebih lanjut
si A menyatakan berdasarkan hal tersebut… termasuk menyebutkan kata penelitian
ini, peneliti, bahkan penulis
Kelima, hindari pengambilan
sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah.
Keenam, wajib menuliskan semua Daftar
Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.
Ketujuh, memperhatikan kaidah
penyusunan buku ber-ISBN
Penutup
Di akhir acara, narasumber
menyampaikan beberapa pesan yang sangat perlu diperhatikan oleh para (calon)
penulis. Narasumber meminta agar semua peserta “Jangan takut gagal sebelum mencoba.
Berdayakan karya kita menjadi buku yang bermanfaat menjadi ladang amal kita.”
Selanjutnya ditambahkannya agar
kita mantap menjadikan KTI menjadi buku maka perlu berpegang pada prinsip: “Menulis
itu olah kata dengan rasa, karena menulis seperti berbicara dan teman bicaranya
adalah HATI.”
Demikian disampaikan oleh sang
narasumber - Eko Daryono – yang menyebut dirinya sebagai “Sang Pena Lereng Lawu”.
Tto
[i] https://bayudardias.staff.ugm.ac.id/2012/02/23/kisah-tukang-permak-jeans/#:~:text=Permak%20Jean%20adalah%20industry%20unik,yang%20kebanyakan%20dipakai%20jalan%20kaki.
[iii]
Bisa unduh file pdf di sini https://paralegal.id/peraturan/peraturan-kepala-lembaga-ilmu-pengetahuan-indonesia-nomor-04-e-2012/#google_vignette
atau bisa juga lihat di sini https://jdihn.go.id/files/395/Perka%20LIPI%20No%202%20Tahun%202014.pdf

Keren Pak Toto👍🏻
BalasHapusAlhamdulillah... Terima kasih, Ibu...
HapusWah ternyata permakan Pak Toto bagus sekali
BalasHapusMasih belum sebagus pantunnya Om Agung...
Hapus