Langsung ke konten utama

DATANG KE PENERBIT INDIE: BUKU TERBIT SUDAH PASTI!

 



Oleh: Toto Mulyoto

Resume ke-23

Gelombang: 28

Tanggal: 1 Maret 2023

Tema: Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Narasumber: Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Moderator: Nur Dwi Yanti, S.Pd.



Narasumber Hebat

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future".

Riwayat Pendidikan

  • SD Strada Kampung Sawah (1998-2004)
  • SMP Strada Kampung Sawah (2004-2007)
  • SMA Pangudi Luhur II Servasius (2007-2010)
  • PGSD Unika Atma Jaya Jakarta (2010-2014)

 Riwayat Pekerjaan

  • Guru SD Santo Mikael, Jakarta (2014-2015)
  • Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta (2015-sekarang)

Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di  Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup. 

Selain menulis di media cetak, tulisannya juga tertuang dalam berbagai media online dan karya buku sebagai berikut: 

Blog:

  • Blog personal (Blog Utama): www.praszetyawan.com
  • Blog Buku: www.briandanbuku.my.id
  • Blog Tutorial Blogspot: www.tamanbelajarblog.blogspot.com
  • Blog Pembelajaran SD: www.bahastematiksd.blogspot.com
  • Kompasiana: www.kompasiana.com/brianprasetyawan
  • Gurusiana: brianprasetyawan.gurusiana.id
  • Guraru: guraru.org/guru-berbagi/author/brianprasetyawan/
  • YPTD: https://terbitkanbukugratis.id/author/brian-prasetyawan

Buku Solo:

  1. Blog Untuk Guru Era 4.0 (Januari 2020)
  2. Aksi Literasi Guru Masa Kini (Mei 2020)
  3. Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari (Juni 2020) 

Buku Antologi:

  1. Senandung Rasa - Antologi Puisi (April 2020)
  2. Bersajak di Kala Pandemi - Antologi Puisi (Mei 2020)
  3. Rona Rasa #dirumahaja - Antologi True Story (Juni 2020)
  4. Ramadhan Tahun Ini - Antologi Puisi (Juni 2020)
  5. Semangatmu Inspirasiku - Antologi True Story (Juni 2020)
  6. Inisialmu dalam Buku Ini - Antologi Puisi (Juli 2020)
  7. Jejak Keberhasilan -  Antologi True Story (Agustus 2020)
  8. Kembara Bakti -  Antologi True Story (September 2020)
  9. Ini Cerita Seru Hobiku (April 2020)
  10. Pena Digital Guru Milenial (Juli 2020)
  11. Ukir Prestasi Tebar Inspirasi (September 2020)  
  12. Pahlawan Dalam Hidupku (Desember 2020)
  13. Membongkar Rahasia Menulis Ala Guru Blogger (Juli 2021)
  14. Mengukir Keabadian dalam Kebersamaan (Desember 2021)
  15. Dari Guru Untuk Guru - Antologi Puisi (Mei 2022)

Sejak tahun 2020, telah membuat pelatihan kelas dasar blogspot bagi guru-guru se-Indonesia. Sampai saat ini sudah dilaksanakan 5 angkatan.

  • Kelas Dasar Blogspot 1: 1-2 Agustus 2020
  • Kelas Dasar Blogspot 2: 8-9 Agustus 2020
  • Kelas Dasar Blogspot 3: 17-18 Juli 2021
  • Kelas Dasar Blogspot 4: 22-24 April 2022
  • Kelas Dasar Blogspot 5: 7-9 Mei 2022

Komunitas yang diikuti:

  • Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN)
  • Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
  • Gurusiana/Media guru
  • PGRI Kecamatan Kemayoran
  • Blogger Jabodetabek
  • Warung Blogger
  • Bloggercrony
  • Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal) 
  • Bloggerhub

Pengalaman Organisasi:

  • Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI (Juli 2020 - sekarang)
  • Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (November 2020 - sekarang)
  • Ketua KKG Kelas 5 Binaan IV Kec. Kemayoran (2021)
  • Ketua KKG Kelas 6 Binaan II Kec. Kemayoran (2022-sekarang)
  • Kepala Perpustakaan SDN Sumur Batu 01 Pagi

Pengalaman Narasumber

  • Temu Dekat 2017 PGSD Unika Atma Jaya
  • Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 12, 
  • Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 15
  • Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 16
  • Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 17
  • Pelatihan Menulis Buku Inspirasi (MBI) Gelombang 2 - NTT
  • Launching Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (2020)
  • Supervisi Mutu  Binaan IV Kec. Kemayoran: Webinar Pemanfaatan IT dalam PJJ
  • Pelatihan Menulis Bersama Pak Naf (MBPN) - Sumatera Barat
  • Webinar APKS PGRI: Cara Praktis Menerbitkan Buku
  • Diskusi Online Penerbit Gemala: Guru Menulis Buku
  • Webinar Pembukaan Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 18
  • Webinar I KKG Binaan IV Kec. Kemayoran 
  • Webinar II KKG Binaan IV Kec. Kemayoran 
  • Webinar III KKG Binaan IV Kec. Kemayoran 
  • Webinar Sagusapop: Dari Blogger Menjadi Buku
  • Malam Literasi IT 1 Sagusapop
  • Malam Literasi IT 2 Sagusapop
  • Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 18
  • Webinar Pembukaan Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 19 & 20
  • Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 19 & 20
  • Launching Buku Membongkar Rahasia Menulis Ala Guru Blogger - Komunitas Lagerunal
  • Temu Dekat 2021 PGSD Unika Atma Jaya
  • Kelas Belajar Bicara PGRI: Dari Tulisan Menjadi Lisan Bagi Seorang Blogger (2021)
  • Webinar Hari Guru PGRI: Peran PGRI dalam Meningkatkan Komepetensi Guru (2021)
  • Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital PGRI (2021)
  • Diskusi Komunitas Guru Belajar Nusantara: Pentingnya Blog Bagi Guru Selama PJJ (2022)
  • Webinar: Pengembangan Kreativitas Dalam Menulis Blog - Manajemen Pendidikan Kristen IAKN Tarutung (2022)
  • Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 21 & 22
  • Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 23 & 24
  • Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25 & 26

Prestasi

  • Juara II Lomba Blog Diaryclare Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya (2013)
  • Penulis Terbaik II Buku Antologi Rona Rasa (2020)
  • 20 Naskah terpilih Buku Antologi Kembara Bakti
  • 38 Naskah terpilih Buku Antologi Jejak Keberhasilan
  • Parasamya Susastra Nugraha 2020
  • Juara II Lomba Best Practice PGRI Kec. Kemayoran (2021)
  • Parasamya Suratma Nugraha 2021
  • Juara II Guru Berprestasi Tingkat Kota Jakarta Pusat Wilayah 2 (2022)
  • Parasamya Suratma Nugraha 2022

Medsos/kontak:

  • Email: brian_cisc@yahoo.co.id
  • Facebook: https://www.facebook.com/brianpraszetyawan
  • Instagram: https://www.instagram.com/brianprasetyawan/
  • Twitter: https://twitter.com/praszetyawan
  • Youtube:  Brian Prasetyawan (https://www.youtube.com/channel/UCO6UJPCGBYAmzObwvNQ2_3Q/)
  • WA: 0815-9071-313


MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE

https://www.praszetyawan.com/2022/10/menerbitkan-buku-dengan-harga.html?m=1

Menerbitkan buku di penerbit indie atau independen dapat menjadi pilihan yang menarik jika para sahabat ingin mengontrol proses penerbitan dan distribusi buku secara mandiri. Karena ada banyak kemudahan bagi kita. Jika melalui penerbit mayor tentu saja kita harus siap menanti dan ada kriteria yang harus dipenuhi sebelum buku kita diterima dan masuk kualifikasi di penerbit mayor. Di penerbit indie, kita dapat mengajukan secara individu atau kelompok dan mengontrol distribusi sesuai keinginan kita. Namun tetap mempersiapkan draft buku kita sebelum mengajukan diterbitkan di penerbit indie.

Materi malam ini disediakan agar para peserta memiliki pandangan/wawasan menerbitkan buku. Agar saat menjalani proses penerbitan buku tidak mengalami pengalaman kurang menyenangkan dan agar tidak menemui hambatan. Seperti yang kita ketahui, syarat pelatihan ini bukan 30 resume saja. Tapi juga menerbitkan buku solo. Sangat pas malam ini temanya adalah menerbitkan buku semakin mudah di Penerbit Indie.

Perlu dipahami, pada pelatihan ini para peserta berjalan sendiri dalam membuat buku solo dengan menghubungi sendiri penerbitnya dan ikuti panduan/ketentuan dari penerbit tersebut. Di sisi lain mungkin ini pengalaman pertama dalam membuat buku. Maka pertemuan malam ini membantu peserta agar bisa menjalani langkah menerbitkan buku

Menerbitkan buku sekarang ini semakin mudah karena ada penerbit indie yang menerima naskah tanpa seleksi.

Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll. Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima. Memang itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku di pasaran.

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut

  • Naskah pasti diterbitkan ✅
  • Proses penerbitan mudah dan cepat ✅

Menerbitkan di penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnya, sedangkan di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja. Bukan berarti bahwa penerbit indie itu lebih baik. Indie maupun mayor punya kelebihan dan kekurangan. Menggunakan jasa penerbit indie maupun mayor perlu waktu yang tepat untuk penulis

Menurut narasumber seperti ini: Untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis. Akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie.

Tentu kita perlu tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang ingin upgrade.

Beruntung di KBMN PGRI kita juga punya narasumber Prof. Eko Indrajit yang bisa membantu kita untuk tembus ke penerbit Mayor yaitu Penerbit Andi

Jadi begitulah penerbit Indie dan mayor saling mendukung untuk para penulis


Ciri-ciri penerbit indie

  • Semua jenis naskah diterima, tidak ada seleksi
  • Proses terbit cepat (1-3 bulan)
  • Biaya penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan
  • Biaya cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis
  • Penulis menentukan sendiri harga bukunya
  • Tidak memasarkan buku ke toko buku
  • Penulis harus memasarkan sendiri bukunya jika ingin bukunya laris

Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang. Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Narasumber sudah menerbitkan 3 buku solo. Semuanya di penerbit Indie.

  • Buku Pertama Buku Blog Untuk Guru Era 4.0 https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html
  • Buku Kedua Aksi Literasi Guru Masa Kini https://www.praszetyawan.com/2020/06/buku-aksi-literasi-guru-masa-kini.html
  • Buku Ketiga Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari https://www.praszetyawan.com/2020/10/buku-solo-terbaru-menerjang-tantangan.html

Penerbit Indie ada banyak. Penerbit bisa dipilih berdasarkan selera/kondisi masing-masing. Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie

  • Biaya penerbitan
  • Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
  • Batas maksimal jumlah halaman
  • Ketentuan dan Biaya cetak ulang
  • Apakah dapat Master PDF
  • Jumlah buku yang didapat penulis

Narasumber dapat membantu peserta menghubungkan ke penerbit yang sudah terpercaya dan terjamin kualitasnya. Pengalaman narasumber sejak Juli 2020 membantu peserta KBMN memilihkan dan menghubungkan ke penerbit. 

Mengapa membantu menghubungkan ke penerbit indie ?

Agar peserta tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan buku. Ada yang mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan, sehingga peserta merasa tenang bahwa buku pasti akan terbit.

Saat itu (Juli 2020) narasumber melihat peserta yang belum tahu mau menerbitkan buku dimana. Juga  sering mendapat cerita kasus hambatan yang dialami peserta KBMN dalam menerbitkan buku yaitu:

  • biaya mahal
  • biaya murah bahkan gratis diawal, namun jadi mahal akhirnya
  • ketidakjelasan nasib naskah setelah berbulan-bulan 
  • ketentuan berubah2 tidak sesuai dengan di awal.
  • ada ketentuan yang tidak disampaikan di awal

Melihat kasus-kasus tersebut maka narasumber membantu memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku.

Ini tautan untuk menerbitkan buku dengan harga terjangkau. Biaya 400.000 saja. Penulis dapat 2 buku

Daya tarik penerbit ini:

  • Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah
  • Jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 280 hal A5. Tidak ada biaya tambahan halaman walaupun bukunya setebal 280 halaman A5.
  • Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee

Pesan dari narasumber: menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi. Jadi jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya

Waktu proses penerbitan sampai 3 bulan jika ISBN, Karena ISBN sekarang prosesnya ketat

Demikian pemaparan pada pertemuan malam ini


Belajar Dari Pertanyaan 


T: Apa yang membedakan antara penerbit Indie, Self Publishing, dan Mayor?

J: Sebenarnya bisa dilihat dari ciri-ciri penerbit Indie. Penerbit mayor kebalikannya penerbit indie. Sebagai contoh: penerbit indie tidak memasarkan buku terbitannya  ke toko buku. Penerbit mayor memasarkan buku ke toko buku.


T: 

  1. Apa syarat naskah memperoleh ISBN?
  2. Bolehkah buku solo berasal dari resume 20 pertemuan saja?
  3. Untuk buku solo yang berasal dari resume tentunya judul resume beda-beda jadi apa perlu dikelompokkan dulu berdasar yang dekat tema materinya? Dan semua gambar, dll yg ada di setiap resume dimasukkan ke template?

J: 

  1. Ini penting tentang naskah yang lolos dapat ISBN. Harus kita sadari bahwa naskah yang dapat ISBN adalah naskah yang tujuannya diedarkan secara luas, bukan untuk intern suatu instansi/lembaga. Jadi jangan cantumkan nama sekolah atau nama pelatihan.
  2. Boleh
  3. Ini menjadi keputusan masing-masing. Bisa dikelompokkan berdasarkan jenis tema, bisa juga tidak usah dikelompokkan. Untuk gambar sebaiknya dipilah yang penting saja. Karena kalau di penerbit saya, maksimal cantumkan 10 gambar saja


T: Mohon penjelasan , apa maksud mudah dan tanpa revisi, pasti terbit

  1. Apakah berarti tulisan kita tidak melalui proses editing atau profreading? 
  2. Apakah ini yang dimaksud, mengapa Perpusnas menghambat pemberian ISBN, karena mencetaknya cuma sedikit (boleh dikatakan tidak dipublikasikan? 
  3. Seandainya seperti saya butuhnya bukan hanya 4 (2 utk saya, 2 untuk Perpusnas), tetapi juga akan saya pasarkan pada Mahasiswa saya, karena memang buku teori? Bagaimana prosedurnya, bayar putus (hanya mencetak sesuai kebutuhan) atau royalti, seandainya itu bisa terus tiap tahun? 

J: 

  1. Tulisan tetap melalui editing penerbit, tapi edit ringan saja tidak mendalam. Artinya yang diedit adalah hal-hal yang sangat terlihat secara sekilas. Yang paling sering adalah mengkoreksi agar bisa lolos ISBN 
  2. Harus diakui, betul begitu. Maka kita harus posisikan naskah akan diedarkan secara luas.
  3. Mencetak sesuai kebutuhan. Biaya cetak ibu yang bayar. Silakan ibu tentukan sendiri harga jualnya


T: Dengar-dengar sekarang sangat sulit mendapatkan ISBN dari perpusnas? 

J: Betul. Sekarang ini tidak semua naskah bisa ISBN. Kuncinya, jangan cantumkan nama lembaga. Termasuk di kata pengantarnya. Posisikan naskah sebagai naskah komersil yang akan diedarkan luas ke masyarakat


T: Di penerbit indie berapa lama rata-rata dari masuk naskah sampai jadi buku? Jika sekolah mau beli bukunya, harus lewat toko yang punya npwp, bagaimana solusinya? 

J: Di tempat narasumber, rata-rata 2 bulan. Waktu 3 bulan adalah batas paling lama. Untuk pertanyaan berikutnya mohon maaf belum ada solusinya karena KBMN tidak punya toko yang bernpwp


T:

  1. Untuk penerbit indie, pembayaran setelah atau sebelum buku dicetak?
  2. Adakah standar yang diminta oleh penerbit indie, misalnya cover dan gambar ilustrasi?

J: 

  1. Biaya penerbitan 400.000 dibayar di awal bersamaan dengan pengiriman naskah. Ongkir dan jika ada biaya tambahan, ditransfer setelah proses layout
  2. Jika ingin menampilkan foto diri di cover, file fotonya harus yang asli dari jepretan kamera, biasanya ukurannya lebih dari 1 MB. Jangan pakai foto hasil share WA. 


T: Apakah ada pilihan penerbit dari berbagai kota yang bisa dishare ke peserta? Untuk menghemat ongkir dan memudahkan koordinasi, bisakah penerbit dipilih yang satu kota dengan peserta?

J: Iya silakan saja peserta memilih penerbit yang satu kota. Pada dasarnya peserta bebas memilih penerbit. Tapi ada pemikiran begini:

  1. Jika anda tinggal di pulau Jawa, ongkir tidaklah terlalu berat walaupun penerbit tidak satu kota.
  2. Ada hal yang lebih urgent dibanding ongkir, yaitu biaya penerbitan dan kinerja penerbit itu sendiri. Terpercaya atau tidak. 

Jadi silakan dipertimbangkan

Sejauh ini di KBMN ada 3 penerbit Indie yaitu Bu Kanjeng (Solo), Brian (Sleman), Pak Mukminin (Lamongan)


T: 

  1. Bagaimanakah jenis kertasnya?
  2. Jika dicetak 4 buah, 2 eks di penulis dan 2 eks untuk perpusnas, maka yang dijual di shopee/tokped, adalah buku yang di kita 2 buah itu?
  3. Jika mau perbanyak lagi, berapakah harganya per buku?
  4. Bolehkah, cover disediakan oleh penulis?
  5. Jika ada tambahan gambar di beberapa halaman dalam dan ada sedikit warna, berapakah biayanya?
J: 

  1. Jenis kertas: bookpaper 72 gram. Jika request HVS putih bisa
  2. Yang dijual di marketplace adalah pre-order. Jadi penerbit akan mencetak jika ada yang order. 2 buku penulis akan dikirim ke rumah penulis
  3. Silakan baca postingan saya yang di awal. 100 hal = 31.000 per buku
  4. oleh. Tapi kirim file mentahnya
  5. Ada tambahan biaya walaupun sedikit warna. Ada tambahan biaya jika gambar lebih dari 10


T: Jadi untuk proses penerbitan buku solo melalui kegiatan KBMN ini adalah

  1. Membuat draft buku siap cetak
  2. Meminta mentor sebagai editor buku atau konsultasi selama pembuatan draft buku
  3. Menghubungi Pak Ian atau penerbit pilihan untuk membuat kesepakatan-kesepakatan dalam penerbitan buku
  4. Menunggu sampai buku sudah cetak 
  5. Melaporkan kepada TSO atas penerbitan buku solo peserta
  6. Lulus KBMN

Apakah benar langkahnya seperti itu? 

J: Menyusun naskah sebaiknya langsung di file word dengan format yang ditentukan penerbit. Maka sebaiknya yang paling pertama adalah menghubungi penerbit dahulu. Untuk langkah no 5, melaporkan buku terbit dengan cara isi form bukti buku terbit


T: Apakah jika kita hanya mengirimkan draft 30 resume tanpa menambahkan referensi akan bisa terbit buku atau adakah pihak penerbit indie yang akan membantu?

J: Bisa. Yang penting tulisannya bukan full copas materi narasumber, tapi menuliskan kembali materi narasumber dengan gaya menulis masing-masing


T: Bagaimana merangkai kata yang baik untuk menarik para pembaca untuk judul?

J: Learning by doing. Baca banyak tulisan. Kita bisa belajar dari Omjay bagaimana membuat judul yang menarik hingga dibaca puluhan ribu viewers. Tentu judul yang bikin penasaran atau bahkan yang agak kontroversi. Namun ternyata isinya tidak seperti yang kita bayangkan.


T: Bagaimana menyikapi agar tidak terjadi kasus dalam ketidakjelasan nasib naskah, ketentuan berubah-ubah dan mengantisipasi tidak adanya ketentuan yang tersirat dalam pemesanan cetakan di penerbit? 

J: Bisa lihat dari track record penerbit melalui medsosnya, lihat informasinya apakah lengkap. Banyak tanya ke admin penerbitnya, Jangan langsung serahkan naskah. Jangan malu-malu bertanya. Kita berhak tahu apa-apa tentang penerbit agar kita percaya.

Bisa juga kita nilai dari seberapa cepat admin penerbit merespons. Bisa juga kita lihat dari jawaban admin. Kalau muter-muter, tidak tuntas menjawab, maka bisa kita nilai sendiri.


T: 

  1. Apakah ketika kita menerbitkan buku dengan  penerbit indie yang Pak Brian maksudkan, di MOU nya ada poin yang menyatakan kita terikat kontrak sekian tahun dengan penerbit tersebut?
  2. Apakah penulis hanya menyerahkan naskah saja (Kata pengantar, prakata, daftar isi, bionarasi), selebihnya oleh penerbit?

J: 

  1. Di tempat narasumber tidak ada ikatan kontrak
  2. Kelengkapan naskah ( prakata, daftar isi, profil penulis) oleh penulis juga


T: Berapa harga per gambar jika nanti ada kelebihan gambar dalam tulisan saya, karena dipastikan gambar dalam tulisan saya lebih dari 10. 

J: Akan diinfokan nanti. 


T: Apakah dengan memberikan fasilitas kemudahan kepada penulis penerbit indi memberikan jaminan hukum andai kata si penulis itu bukunya bermasalah dengan hukum?

J: Di penerbit indie, naskah merupakan tanggung jawab penulis


T: 

  1. Apa fungsi kelompok yang telah dibagi beberapa waktu lalu? 
  2. Dari resume kita yg berjumlah 30 itu langsung kita serahkan ke penerbit ataukah masih perlu diutak atik lagi?

J: 

  1. Mentor mengomentari resume dan memastikan bapak/ibu untuk sampai ke 30 resume dan sampai menerbitkan buku
  2. Silakan dibaca ulang dulu (proofreading) siapa tahu ada salah ketik jadi bisa kita perbaiki (self editing), baru setelah itu kirim ke penerbit


T: Apakah biaya yang 400 rb itu sudah termasuk biaya untuk ISBN, atau ada tambahan biaya lagi ketika buku kita lulus ISBN?

J: Sudah termasuk ISBN. Tapi, lolos atau tidaknya ISBN tergantung dari perpusnas


Penutup dari narasumber 

  • Jangan ragu terbitkan tulisan anda menjadi buku. Penerbit indie menerima semua jenis naskah. 
  • Untuk memilih penerbit indie, silakan pahami dulu ketentuan dari penerbit, jangan sampai ditengah jalan ada salah paham atau hambatan.


TERKAIT: INDIE, MAYOR DAN MANDIRI


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"MAN OF ACTION" IN ACTION!

  Oleh: Toto Mulyoto Resume ke-6 Gelombang: 28 Tanggal: 20 Januari 2023 Tema: Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu Narasumber: Prof. Richardus Eko Indrajit Moderator: Aam Nurhasanah, S.Pd. "Man of Action" menurut kamus Oxford adalah " someone who prefers to do things rather than think about and discuss them ". Tema KBMN malam ini, Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu, disampaikan oleh orang yang termasuk kategori "Man of Action". Narasumber ini lebih suka menerjunkan para peserta pelatihan langsung ke dunia kepenulisan tanpa banyak basa-basi. Targetnya jelas: membuat buku yang akan tembus ke penerbit dalam waktu singkat.  Inilah sepak terjang narasumber hebat malam ini, Prof. Eko Indrajit. Prof. Richardus Eko Indrajit (sumber wikipedia) Narasumber Hebat Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A. (lahir 24 Januari 1969) adalah seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika. Beliau banyak menulis buku serta jurnal yang telah d

REFLEKSI DIRI MURID ITU PENTING! BEGINI CARA GURU HEBAT MENGELOLANYA

  Oleh: Toto Mulyoto Resume ke-29 Gelombang: 28 Tanggal: 15 Maret 2023 Tema: Blog Sebagai Media Dokumentasi Refleksi Diri Siswa Narasumber: Bambang Purwanto, S.Kom.Gr Moderator: Gina Dwi Septiani, S.Pd., M.Pd. Narasumber Hebat Narasumber hebat malam ini adalah lelaki bernama lengkap Bambang Purwanto, S.Kom., Gr. Nama panggilannya ringkas: Mr. Bams atau Ayah Salwa. Beliau lahir di Bandung, 6 April 1974. Saat ini beliau tinggal di Perumahan Lebakwangi Asri D4 No 26 RT 04 RW 13 Desa Lebakwangi Kecamatan Arjasari Kab. Bandung – 40379. Beliau bisa dihubungi melalui nomer telepon : 088809405468 atau email : bangpurwa@gmail.com Situs beliau yang bisa kita kulik diantaranya: Website : www.penamrbams.id Youtube : Pena Mr. Bams https://www.youtube.com/channel/UCDw-57I2kl77_hVmt9Orhjg Motto Hidup : Mengisi Hidup Penuh Hikmah Pendidikan Formal • SD : SD Negeri 3 Banjaran Kabupaten Bandung, 1986 • SMP : SMP Negeri 1 Banjaran Kabupaten Bandung, 1989 • SMA : SMA Negeri Baleendah Kabupaten Bandung, 19

MENUJU HIDUP YANG LEBIH BERMANFAAT DENGAN MENUMBUHKAN GAIRAH MENULIS

Oleh: Toto Mulyoto Resume ke-2 Gelombang: 28 Tanggal: 11 Januari 2023 Tema: Menjadikan Menulis Sebagai Passion Narasumber: Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Moderator: Widya Setianingsih, S.Pd. MENUJU HIDUP YANG LEBIH BERMANFAAT DENGAN MENUMBUHKAN GAIRAH MENULIS Orang yang tidak mau menulis (atau menjadi penulis) bisa mengajukan banyak alasan. Ada yang langsung mengatakan tidak suka menulis, ada yang merasa tidak mampu menulis. Ada lagi yang merasa tidak punya ide atau tidak punya waktu untuk menulis. Bahkan ada juga yang tidak mau menulis karena tidak suka dikritik. Semua alasan itu sebenarnya bukanlah hal yang prinsip. Jika disebutkan satu saja alasan untuk menulis, tentunya alasan-alasan di atas bisa dinafikan.  Salah satu alasan untuk menulis adalah menjadikan hidup yang dijalani ini menjadi hidup yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang banyak. Kebermanfaatan itu bisa diraih melalui kegiatan menulis. Menumbuhkan Passion Menulis Materi ke-2 dalam Kelas Belajar Menulis Nus