Langsung ke konten utama

JENDELA: Diendapkan. Endapan.

 

"diendapkan": entri tidak ditemukan

Dalam pertemuan ke-12 KBMN Angkatan 28 yang diadakan semalam (3/2/2023) dan bertemakan "Proofreading", Pak D Sus yang menjadi narasumber menjawab pertanyaan saya.

J4 untuk Pak Toto. Permasalahannya, jika kita melakukan proofreading atas tulisan kita sendiri, pastinya kita merasa semua sudah logis dan dapat difahami. Tidak akan terjadi, jika tulisan di-ENDAPKAN dahulu.  Jika cara itu juga kita merasa seperti itu (semoga bukan karena egois ya he he he, berikan kepada orang lain, meminta orang lain untuk membaca). Analoginya, pemain bola akan fokus dan merasa sudah benar menggiring serta menendang ke arah yang benar. Nyatanya, penonton di tribun kayak lebih tahu harus ke mana tuh bola ditendang

Saya merasa bisa mengerti apa yang dimaksudkan Pak D Sus dengan "diendapkan", karena pada saat pemaparan materi beberapa waktu sebelumnya, beliau menyebutkan perlunya memberi jeda beberapa menit atau beberapa jam setelah kita selesai membuat tulisan, sebelum kita melakukan proofreading. Artinya, menurut perasaan saya, tulisan itu perlu dibiarkan dulu beberapa saat agar "mengendap".

Untuk mengecek perasaan itu, saya membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia daring. Entri "diendapkan" memang tidak ditemukan, akan tetapi ada entri "endapan" yang nampaknya bisa membantu.

Arti "endapan" menurut KBBI tersebut adalah:

  1. n sesuatu yang bercampur dengan barang cair yang telah turun ke bawah dan bertimbun di dasar (seperti ampas kopi yang bertimbun di dasar cangkir).
  2. n Geo bahan lepas yang mengendap dan terhampar di dasar laut, danau, sungai, atau rawa; sedimen

Nah, nampaknya arti yang pertama akan bisa lebih menjelaskan, terutama contoh ampas kopi!

https://retizen.republika.co.id/posts/199950/ngopi-bareng-ahmad-syaikhu-bukan-ngompol-tapi-flexing 

Ngopi memang sudah menjadi kebiasaan saya. Acara ngopi pagi setelah salat Subuh sudah rutin saya jalani sejak beberapa tahun lalu. Biasanya ada cemilan juga (tanpa cepuluh). Dalam gambar di atas tidak ada cemilannya, karena sudah habis saya sikat, eh, saya santap.

Kembali ke endapan. 

Kopi saya biasanya diseduh dengan air mendidih, makanya tidak serta merta saya minum. Biasanya saya tunggu dulu beberapa saat, agar suhu air kopinya turun sedikit. Setelah itu, diminum sedikit demi sedikit (diseruput, kata Mak saya) sambil menikmati sensasi panas, pahit agak manis dan harumnya kopi. Nantinya, saat air kopinya (hampir) habis saya minum, akan tampak butiran-butiran halus sisa kopi di dasar cangkir. Ampas kopi.

Saya mengerti sepenuhnya dan sebenar-benarnya, sekarang. 

Rupanya inilah yang dimaksudkan Pak D Sus dengan "diendapkan". Maksudnya adalah: setelah selesai menulis, hendaknya saya menyeduh kopi, menunggu sampai agak berkurang panasnya, menyeruput kopi nikmat itu, lalu biarkan ampasnya. Nah, pada saat itulah saya bisa mulai melakukan proofreading

Alhamdulillah, tulisan ini saya nyatakan selesai.
Sekarang waktunya menyeduh kopi.

Tto 


Komentar

  1. Wakakakak, terima kasih ulasan kerennya Pak. Luar biasa. Saya suka dengan gaya bahasa yang Bapak pakai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dikomen langsung oleh beliau... Sungguh kebanggaan tersendiri... Terima kasih banyak, Pak D Sus...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOLOT, KEDERMAWANAN DAN MASA DEPAN JNE

Aku udah ngomong kan, bahwa petugas JNE melayani dengan ramah sigap. Nah, kejadiannya tuh, waktu aku sering ke kantor JNE di dekat rumahku, di Jl. Karang Satria, Kampung Cerewed, Bekasi. Ada dua petugas di sana. Ada yang Perempuan, ada yang lelaki. Biasanya aku minta dilayani yang lelaki, kalau dia lagi ga sibuk. Soalnya, orangnya sigap, ramah dan … bisa bercanda. Suatu waktu, aku mampir hendak mengirimkan buku. Saat tiba giliranku, seperti biasa, aku ditanyakan tentang isi paket yang kukirim. Tentu aku jawab buku. Nah, dia terus bilang, “Oh,kosmetika ya, Pak. Sebentar saya input, ya…”. Tentu saja aku agak protes, sambil mengeraskan suara aku bilang, “Buku, bro. ini paket buku…!” Eh terus saja dia bilang, “Oh, OK Pak. Sudah saya input kosmetika, ya…” Tak lama kemudian dia mencetak resi sambil menyampaikan biaya yang harus kubayar. Setelah membayar, aku cek tanda terimanya. Kupikir akan kutemukan tulisan kosmetika sebagai isi paket. Tapi ternyata dia memang tulis buku sesuai inf...

PEMBIASAAN: KUNCI SUKSES MENJADI PENULIS

Oleh: Toto Mulyoto Resume ke-1 Gelombang: 28 Tanggal: 9 Januari 2023 Tema: Menulislah Setiap Hari Narasumber: Dr. Wijaya Kusumah M.Pd. Moderator: Dail Ma'ruf, M.Pd. PEMBIASAAN: KUNCI SUKSES MENJADI PENULIS Baru saja usai penyampaian materi yang dilanjutkan dengan tanya jawab dalam rangkaian Kelas Belajar Menulis Nusantara Angkatan 28, pertemuan pertama. Ada begitu banyak ilmu yang disampaikan dalam waktu yang cukup singkat yang bakal jadi modal sangat berharga bagi seluruh peserta.. Kisah Sang Guru Menuju Keberhasilan Dalam materi yang disampaikannya, Om Jay, demikian panggilan akrab Dr. Wijaya Kusumah. M.Pd., menyebutkan beberapa hal menarik dalam perjalanan karir kepenulisannya. Salah satu hal menarik itu adalah keuntungan hidup di zaman dengan teknologi informasi yang sudah sedemikian maju seperti saat ini. Om Jay mengisahkan betapa beliau merasa terbantu dengan adanya media “BLOG”. Saat itu, sekitar tahun 2008, Om Jay memerlukan media pembelajaran alternatif karena seko...

"MAN OF ACTION" IN ACTION!

  Oleh: Toto Mulyoto Resume ke-6 Gelombang: 28 Tanggal: 20 Januari 2023 Tema: Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu Narasumber: Prof. Richardus Eko Indrajit Moderator: Aam Nurhasanah, S.Pd. "Man of Action" menurut kamus Oxford adalah " someone who prefers to do things rather than think about and discuss them ". Tema KBMN malam ini, Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu, disampaikan oleh orang yang termasuk kategori "Man of Action". Narasumber ini lebih suka menerjunkan para peserta pelatihan langsung ke dunia kepenulisan tanpa banyak basa-basi. Targetnya jelas: membuat buku yang akan tembus ke penerbit dalam waktu singkat.  Inilah sepak terjang narasumber hebat malam ini, Prof. Eko Indrajit. Prof. Richardus Eko Indrajit (sumber wikipedia) Narasumber Hebat Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A. (lahir 24 Januari 1969) adalah seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika. Beliau banyak menulis buku serta jurnal yang telah d...