MENINGGAL GEGARA NGEBLOG... APA BISA?!
Seorang Blogger meninggal. Kejadiannya di bulan Maret tahun
2008 sebagaimana dikabarkan dalam sebuah artikel di New York Times[i]. Blogger
itu bernama Russell Shaw, yang berusia 60 tahun dan tinggal di North
Lauderdale, Florida. Shaw adalah seorang blogger yang spesialisasinya adalah
masalah-masalah Teknologi,
Beberapa bulan sebelumnya, Marc Orchant, juga seorang
bloger dengan spesialisasi masalah-masalah teknologi, meninggal pada usia 50
tahun.
Matt Richtel yang menulis artikel tersebut mencoba
menunjukkan adanya permasalahan pelik yang mengintai para blogger profesional:
karena mereka dibayar berdasarkan banyaknya tulisan dan banyaknya pembaca
tulisan tersebut, mereka terpaksa menghabiskan sebagian besar waktunya dalam
"jam kerja" yang panjang yang mengakibatkan kelelahan teramat sangat.
Richtel juga mengabarkan bahwa akibat skema kerja yang
mengharuskan mereka up to date di internet, ada blogger yang melaporkan
menurunnya berat badan dan sebaliknya ada juga yang melaporkan pertambahan
berat badan. Selain itu ada juga yang mengalami kesulitan tidur dan merasakan
tenaganya habis terkuras.
Ngeblog Berbahaya?
Apakah ngeblog sedemikian berbahaya?
Ada tulisan-tulisan di beberapa blog yang mengangkat tema
tentang bahayanya ngeblog.
Ada yang mengatakan bahwa ngeblog di saat hujan memiliki
potensi bahaya, bukan karena hujannya, tetapi potensi bahaya dari petir yang
menyambar. Bila antena wifi terletak di area yang bisa tersambar petir (seperti
di luar rumah), maka sebaiknya tidak menggunakan wifi saat hujan (berpetir).[ii]
Yang lain lagi mengatakan bahwa ngeblog di kantor pada jam
kerja adalah tindakan berbahaya. Logisnya sih, memang demikian. Bahaya langsung
yang bisa dibayangkan adalah: jika ketahuan Bos, bisa runyam urusan. Mungkin
malah bisa menyulut keluarnya SP (Surat Peringatan). Selama jam kerja di kantor,
kan, sepatutnya memikirkan dan mengerjakan pekerjaan kantor, bukan asyik
ngeblog yang notabene adalah urusan pribadi. [iii]
Sebuah artikel lain mengungkap dampak negatif dari ngeblog.
Yang disebutkannya ada 7, yaitu Boros, Menjadi Pemalas, Bergadang, Melahirkan
Orang-orang Frustasi, Pergaulan Sosial Terganggu, Stres Sendiri dan Melakukan
Tindakan-tindakan Buruk.[iv]
Nggak Sampai Meninggal….
Dampak-dampak negatif seperti disebutkan di atas memang tidak ada
yang langsung mengaitkan kegiatan ngeblog dengan kematian. Alias, ngeblog tidak
menyebabkan meninggalnya blogger.
Tetapi, kenyataan ini juga tidak serta merta membebaskan
kita dari adanya kemungkinan dampak negatif ngeblog. Keasyikan ngeblog sampai
lupa tidur, misalnya, akan mempengaruhi kesehatan karena berkurangnya waktu
istirahat yang diperlukan tubuh. Demikian juga kalau keasyikan ngeblog dan
berendam di dunia maya sampai gak mau keluar rumah menyapa tetangga, saudara,
anak, istri/suami… Anti sosial banget. Ini dampak negatif banget.
Jadi, baik-baiklah jaga diri dan jaga waktu saat ngeblog,
Jangan sampai lupa diri dan lupa waktu.
Meninggal Gegara Ngeblog, Hoaks?
Kalau begitu, pernyataan meninggal gegara ngeblog, itu hoaks?
Mohon maaf, ya… Di atas itu pernyataannya masih jadi
pertanyaan. Jadi ga bisa langsung disebut hoaks. Justru yang dicari adalah
penjelasannya.
Matt Richtel dalam artikelnya juga sebenarnya tidak
mengatakan bahwa “ngeblog bisa membunuhmu”[v].
Dia jelas mengatakan penyebab kematiannya adalah Serangan Jantung.
Namun memang ada gelombang pemahaman yang seolah
menyalahkan kegiatan ngeblog di Amrik sana yang begitu aktif, bergerak sepanjang
waktu (istilahnya 24/7, artinya 24 jam sehari dengan 7 hari sepekan), menuntut
aktualitas dan kecepatan. Ini dianggap terlalu besar tekanannya bagi para
blogger (pro).
Buat kita, sih, budayanya mungkin belum sampai seperti itu.
Jangankan menjadi blogger selama 24 jam terus menerus, ajakan untuk menulis
setiap hari saja masih sering terabaikan…hmmm…
Menyoal Kematian
Satu hal yang sudah pasti adalah, kematian akan mendatangi
setiap orang. Kita pasti mati, suatu saat.
Fakta ini gak perlu sampai menyurutkan kita dari kegiatan
ngeblog. Justru seharusnya menjadikan ngeblog kita makin terarah. Artinya tetap
siaga karena kapan pun kematian bisa datang menjemput.
Maka, selain jaga diri dan jaga waktu, kita mesti juga jaga
konten. Apa yang kita tulis di blog haruslah dijaga agar selalu merupakan
kebaikan. Bila pun takdir kita meninggal saat ngeblog, yang akan dilihat orang dan
dicatat Malaikat dari tulisan terakhir kita adalah soal-soal kebaikan belaka.
Insya Allah husnul khotimah.
Tto
[v]
Btw, rasanya ini bisa jadi inspirasi bagus buat yang mau membuat prosa/puisi.
Bukan lagi Cinta Ini Membunuhmu, atau Rindu Ini Membunuhku dan yang semacamnya.
“Ngeblog Ini Membunuhku” bisa jadi sebuah cerita dari dunia maya.
Komentar
Posting Komentar