Hari ini KBMN Angkatan 28 memasuki babak baru!
Para peserta dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok “bimbingan”.
Ada 13 orang mentor yang akan membantu para peserta menyelesaikan tugas-tugas di KBMN 28 ini, yaitu menuntaskan 30 Resume dan menerbitkan Buku Solo.
Pertama kali melihat daftar itu, saya langsung senyum sendiri. Nama yang ada di daftar bukan nama saya, namun saya yakin bahwa itu adalah saya.
Tertulis di sana nama Toto Mulyanto, sedang nama saya adalah Toto Mulyoto. Buat saya ini sudah cukup meyakinkan bahwa saya akan dimentori oleh Ustadz Dail Ma’ruf. Jadi begitu sempat, saya pun mengirim pesan ke Ustadz Dail Ma’ruf untuk memperkenalkan diri sekaligus berupaya meluruskan penulisan nama agar nantinya tidak salah lagi.
Soal penulisan nama yang salah, bagi saya sih, bukan masalah besar, apalagi ini bukan forum yang langsung terkait dengan data kependudukan. Selain itu, sepanjang hidup saya, memang orang cenderung melakukan kesalahan yang sama sewaktu pertama kali menuliskan nama saya. Artinya penulisan Toto Mulyanto memang sudah beberapa kali terjadi. Kesalahan seperti ini masih level menengah, menurut saya.
Kesalahan level Lumayan Berat pernah juga terjadi. Nama saya salah ditulis menjadi Toto Maryoto. Nama ini ditulis dan dibacakan sebagai juara kedua lomba baca puisi antar kelas sewaktu SMA dulu. Dibacakannya sewaktu upacara Senin pagi. Nah, kami satu sekolah tidak ada yang kenal nama itu. Anak-anak zaman sekarang bilang: error 404, not found!
Balik ke urusan mentoring KBMN 28, belakangan saya baru tahu bahwa memang ada beberapa nama yang salah penulisannya, kemungkinan besar bukan typo (saltik), melainkan karena fungsi Autocorrect yang agak sotoy.
Salah satu yang salah penulisan namanya adalah Ustadz Deni Darmawan. (Beliau inilah yang telah menyampaikan informasi tentang KMBN 28 ini kepada saya. Jazaakallah khairan, Ustadz). Nah, nama Ustadz Deni Darmawan ditulis Deni Parmawan.
Kesalahan penulisan nama saya dan nama Ustadz Deni, ternyata belum seberapa. Ada nama yang salah tulisnya bikin nyengir, (mohon maaf buat yang punya nama).
Ada yang namanya tertulis "Hilman Sampul R" lalu ada yang tertulis "Kurus Solikhah". Selidik punya selidik, ternyata nama yang benar adalah Hilman Saepul Rahman dan Nurus Solikhah.
Pak Sim Chung Wei, salah seorang Mentor (kebetulan mementori Ustadz Deni Par, eh, Deni Darmawan) mengomentari kejadian ini dengan puisi singkat yang indah. Kata beliau:
Tak ada yang sempurna
Meski di bawah langit biru indah
Di atas tanah subur makmur
Semua mengikuti aturan fana dunia
Semoga salah penulisan nama ini malah makin membuat semangat berkobar, untuk menghasilkan karya yang membuat namanya berkibar.
Namanya yang benar, tentunya.
Tto
Komentar
Posting Komentar