![]() |
Mau nulis apa, yaa...? |
Para (calon) penulis sering mengalami kesulitan saat mulai menulis. Ada tembok besar yang menghalangi langkah menjadi penulis.
Sebagai (calon) penulis, saya merasakan benar hal itu. Sulit untuk mulai menulis. tidak tahu apa yang mau ditulis. Ketika sudah tahu mau menulis apa, tidak tahu harus mulai darimana. Ketika sudah (merasa) tahu mau mulai darimana dan sudah membuka laptop, tiba-tiba..."blank !" hilang semua yang tadinya mau ditulis.
Mungkin bukan hanya saya yang merasakan hal seperti ini. Jika ada diantara pembaca yang merasakannya juga, selamat bergabung!
Kiat Praktis
Sejauh ini (sudah 3 pertemuan), KBMN tidak mengajarkan cara praktis yang bisa menjadikan kita melewati kategori "calon penulis" secara kilat. tidak ada kiat praktis yang diajarkan yang mampu mengubah kita dari "bukan penulis" menjadi "penulis" dalam semalam.
Dalam setiap pertemuan, bahkan dalam sebagian besar percakapan di grup WA (WhatsApp), yang selalu digaungkan adalah praktek, praktek dan praktek. Setiap hari menulis. Menulislah setiap hari. Itulah manteranya! Bukan "Abrakadabra", bukan pula "Sim Salabim" (dengan atau tanpa prok-prok-prok!)
Tapi tentunya mantra ini akan menghadapi tembok besar yang sudah saya sebutkan di awal tulisan ini.
Jadi, saya kembali ke bagian awal. Sebelum menulis, ada awalannya: Membaca, Membaca, lagi dan lagi.
![]() |
Agatha Christie (foto dari indozone.id) |
Madame Agatha
Pikiran kusut, Semangat meyurut, Kepala berdenyut-denyut. Masih untung tidak sakit perut.
Untuk sekedar melepaskan ketegangan, saya baca (ulang) buku Madame Agatha Christie. saya ambil acak dari tumpukan. Yang saya ambil ternyata berjudul "Pembunuhan Di Mesopotamia".
Saya konsentrasi membaca beberapa lembar, hingga saya terbentur lagi pada masalah usaha-usaha menjadi penulis.
Madame Agatha sepertinya tahu bahwa saya sedang kesulitan dalam memulai sebah tulisan. Maka, melalui tokoh-tokoh dalam novelnya itu, beliau seolah memberitahukan kepada saya apa yang harus dilakukan.
Adalah tokoh bernama Amy Leatheran, seorang perawat, yang akan mulai menjadi penulis. dia melakukan itu berdasarkan "perintah" Dokter Reily.
Amy mengalami permasalahan yang sama dengan saya, dan anda, karena merasa bukan penulis dan tidak punya kemampuan untuk menulis.
"Tapi, Dokter," saya berkata, "saya bukan pengarang - sama sekali bukan."
Itu kata-kata Amy kepada Dokter Reily.
Dan apa jawab Pak Dokter? Ini harus kita ketahui:
"Omong kosong!" sergahnya. "Kerjakan persis seperti kalau Anda membuat catatan kasus pasien saja. Itu kalau Anda suka."
Nah, ini sepertnya mudah. Tapi, tunggu dulu. .Ternyata ada kiat lain yang diberikan Madame Agatha melalui tokoh Dokter Reily ini. Begini katanya:
"...Mulailah dari awal, lanjutkan sampai akhir, lalu berhentilah."
Hmm. Ini kiat praktis, bisa dipraktekkan.
Yuk.
Bismillah...
Komentar
Posting Komentar