Langsung ke konten utama

JANGAN BERHENTI SEBELUM JADI BUKU NONFIKSI!

 



Oleh: Toto Mulyoto

Resume ke-14

Gelombang: 28

Tanggal: 8 Februari 2023

Tema: Konsep Buku Non Fiksi

Narasumber: Musiin, M.Pd.

Moderator: Yandri Novita Sari, S.Pd.


Narasumber Hebat

Ibu Musiin, M.Pd. Sejak tahun 1998 beliau mengajar Bahasa Inggris SMP Negeri I Tarokan Kabupaten Kediri Jawa Timur. 

Pendidiksn S1 ditempuh di IKIP Negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, sedangkan S2 ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra

Selain sebagai guru, beliau juga memiliki segudang prestasi, di antaranya pegiat sosial, entrepreneur, pegiat literasi handal, dan seorang ibu yang penuh ide, cerdas, berinovasi dan semangat berbagi. 

Beliau adalah alumni kelas belajar menulis gelombang 8 yang mendapat tantangan menulis Prof. Eko Indrajit, dan berhasil menaklukkan tantangan menulis Prof. Eko.  Penulis buku “Literasi Digital Nusantara” kolaborasi dengan Prof Eko Indrajit (Ekoji Channel Academy dan Ketua PGRI SLCC) 

Buku-buku karya Bu Iin telah berhasil menghias indah di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Berikut ini karya-karya beliau:

Buku, Modul dan Artikel:

  1. Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z
  2. Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)
  3. Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)
  4. Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)
  5. Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji
  6. Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.
  7. Menulis Artikel populer di majalah online

 

Editor Buku:

  1. Kaulah Sosok Inspiratif di Hatiku ( Antologi Sosok Inspiratif)
  2. Kisah Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)



Pengantar


Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah (Imam Al Ghazali)

Is there a book inside you?

Ini adalah penyemangat narasumber di awal ikut kelas menulis.

Is there a book inside you? Jawabannya adalah YES YES YES

Narasumber yakin bahwa  memiliki segudang pengalaman, keterampilan, pengetahuan yang hanya tersimpan dalam diri para peserta. Sudah berapa ratus purnama tersimpan, tanpa ingin dilahirkan. Apakah semuanya akan hilang bersama jaman? Tentu tidak!

Apa yang ditulis oleh para peserta akan menjadi pengukir sejarah dan warisan anak cucu.


Tulisan Nonfiksi

Pengertian tulisan nonfiksi:

Tulisan nonfiksi adalah karya tulisan yang bersifat baku dan berdasarkan fakta. Tulisan yang memberikan informasi tentang fenomena-fenomena aktual yang terjadi yang dapat dibuktikan sumber kebenarannya dengan empirik.

Ciri-ciri tulisan nonfiksi

  1. Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual. 
  2. Objektivitas yang tinggi dan berusaha menarik serta menggugah nalar pembaca.
  3. Bahasa bersifat denotatif, apa adanya.
  4. Penjelasan berupa fakta /gagasan (tabel, infografis, diagram).

Contoh-contoh tulisan nonfiksi: Biografi, Essay, Makalah, Artikel, Karya Tulis Ilmiah, Buku Nonfiksi

Sekilas Pengalaman Narasumber

Saya tidak pernah bermimpi untuk bisa menulis buku, namun ternyata kelas menulis Om Jay menjadi pembuktian bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN. Kata Prof Rhenaldi Kasali, kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan  selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan.  Seperti nasihat Om Jay “Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi.”

Sebagai alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8, saya  juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.

Hari ini angkatan 28 sudah sampai di pertemuan ke-14, dan sudah menerima materi dari para narasumber yang luar biasa yang semuanya mendorong untuk segera melakukan  aksi nyata menghasilkan buku.

Saya telah berhasil mengalahkan ketakutan dari diri saya sendiri. Ketakutan itu ternyata  merendahkan potensi saya untuk menulis. 

Saya yakin para peserta hebat yang ada di kelas ini pasti juga mampu menjadi PEMENANG  DENGAN MENERBITKAN TIDAK HANYA 1 buku namun puluhan buku.

Ketakutan  yang saya rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:

  1. Takut tidak ada yang membaca.
  2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
  3. Merasa karya orang lain lebih bagus.

Pola Penulisan Buku Nonfiksi

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

  1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran
  2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
  3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Pola yang narasumber pakai dalam menulis buku "Literasi Digital Nusantara" adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.

Proses penulisan buku nonfiksi

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni

  1. Pratulis
  2. Menulis Draf
  3. Merevisi Draf
  4. Menyunting Naskah
  5. Menerbitkan
Pratulis
  1. Menentukan tema
  2. Menemukan ide
  3. Merencanakan jenis tulisan
  4. Mengumpulkan bahan tulisan
  5. Bertukar pikiran
  6. Menyusun daftar
  7. Meriset
  8. Membuat Mind Mapping
  9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Contoh tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya: 

  • Pengalaman pribadi
  • Pengalaman orang lain
  • Berita di media massa
  • Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
  • Imajinasi
  • Mengamati lingkungan
  • Perenungan
  • Membaca buku
  • Survey
  • Wawancara

Artinya, kita tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan mengupdate pengetahuan kita.

Contoh kasus

Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020

Buku ini saya tulis di awal pandemi Covid-19. Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Referensi penulisan buku

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

  • Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
  • Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
  • Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
  • Penemuan yang telah didapatkan.
  • Pemikiran yang telah direnungkan

Inilah " a book inside you".

Menyusun Kerangka

Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62


Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, narasumber mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Besok beliau akan memberikan materi kepada para peserta. Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

Anatomi Buku Nonfiksi

Berikut ini adalah anatomi buku nonfiksi.

  1. Halaman Judul
  2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
  3. Halaman Daftar Isi
  4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
  5. Halaman Prakata
  6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
  7. Bagian /Bab
  8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
  9. Halaman Glosarium
  10. Halaman Daftar Pustaka
  11. Halaman Indeks
  12. Halaman Tentang Penulis


Menulis Draft

  1. Menuangkan konsep tulisan ke dalam tulisan dengan prinsip bebas
  2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan


Revisi Draft

Untuk merevisi draf, para peserta telah mendapatkan materi tentang Proofreading sebelum menerbitkan tulisan. Ini berarti antar materi saling berkaitan. Para peserta tinggal melakukan eksekusi.

  1. Merevisi Sistematika / Struktur Penulisan dan Penyajian
  2. Memeriksa Gambaran Besar dari Naskah

Menyunting Naskah (Sesuai EYD - KBBI, PUEBI)

  1. Ejaan
  2. Tata Bahasa
  3. Diksi
  4. Data dan Fakta
  5. Legalitas dan Norma


Trending Topics

Untuk mengetahui suatu topik menarik atau tidak, Bapak Ibu bisa mengecek di Google Trends. Berikut ini adalah trending topik yang bisa digunakan sebagai bahan tulisan. 

MATERI PLATFORM MERDEKA MENGAJAR

  1. MERDEKA BELAJAR 
  2. KURIKULUM MERDEKA
  3. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
  4. ASESMEN
  5. P5
  6. PROFIL PELAJAR PANCASILA
  7. PENYESUAIAN PEMBELAJARAN DENGAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK MURID 
  8. PERENCANAAN UNTUK PERBAIKAN SATUAN PENDIDIKAN
  9. RAPOR PENDIDIKAN SEBAGAI SUMBER DATA PERENCANAAN
  10. DISIPLIN POSITIF


Ini hasil penelusuran tentang topik Kurikulum Merdeka. Ini berarti jika kita menulis topik tersebut, akan diminati banyak orang. Bisa juga membandingkan trend antar topik di google trends. Silakan menggunakan aplikasi ini sebelum menulis.

Belajar Dari Pertanyaan


T: Bagaimana menemukan ide buku dengan tema yang uptodate dan bisa menyelesaikan dalam waktu singkat sehingga ketika buku terbit maka temanya sudah tidak outofdate?

J: Tema yang update bisa diperoleh dengan banyak membaca, melihat konten-konten atau bisa juga dengan melakukan pengamatan. Jika kita sering melakukan ini, maka naluri penulis akan terasah. Seorang wartawan dengan jam terbang yang tinggi, kualitas tulisannya pasti bagus. Ingat dengan mantra Om Jay ' Menulislah setiap hari". Untuk bisa menulis setiap hari, pasti harus ada bahan yang ditulis. Ini akan mendorong kita untuk kreatif mencari ide.


T: Di mana letak kesulitan  ketika membuat buku fiksi dan Nonfiksi

J: Tidak setiap orang mempunyai keahlian dalam menulis fiksi dan begitu sebaliknya, tidak semua orang bisa menulis buku nonfiksi. Bagi saya yang tidak memiliki jiwa seni, sulit sekali menuangkan kata-kata yang indah menjadi sebuah cerpen atau novel. Saya kira kesulitan yang dialami relatif tidak sama.


T: Berapa idealnya kita menyiapkan Daftar Pustaka sebagai referensi dalam buku non fiksi 

J: Tidak ada patokan untuk jumlah daftar pustaka untuk sebuah buku nonfiksi, tergantung data yang kita butuhkan. Semakin lengkap data pendukung kita dan dari sumber terpercaya, semakin bagus kualitas tulisan kita.


T: Saya punya segudang cerita non-fiksi, namun merasa kesulitan ketika akan memulai menuliskan kisah-kisah tersebut, seperti  menuliskan judul yang menarik, mau dimulai dari mana dsb 

J: Prof Eko pernah memberikan link materi di you tube, kiat memilih judul yang menarik. Pokok kalau itu anti mainstream pasti menarik untuk dilirik pembaca. Judul itu harus selalu wow dan menarik untuk dieksplore. Mulailah dengan menulis, menulis, dan menulis. 

Besok dengan Pak Yulius, ibu akan diajari cara menulis mulai dari cover sampai daftar pustaka, dan itu akan tertata secara otomatis. Ibu tinggal menginvetaris dulu, bisa berupa mind map. setelah itu tinggal mengembangkan. Anggap saja ibu berbicara dan diwujudkan dalam bentuk tulisan. Mengalir saja tanpa perlu kesempurnaan.


T: Dalam menulis buku non fiksi, jika mengutip kutipan dari suatu referensi, apakah ada batasan maksimal kata agar tidak dikategorikan plagiat? Dan apa aplikasi untuk mengecek "keplagiatan" dan bgmn cara menggunakan aplikasi tersebut.

T: Aturan dalam pengutipan sangat sederhana sekali, apabila seseorang mengutip dari suatu sumber maka sertakanlah sumber aslinya. Kutipan langsung tidak dapat dilakukan untuk satu halaman penuh. Sebaiknya kutipan langsung berisi beberapa paragraf saja. Dalam mengutip selalu sertakan sumbernya. Aplikasi untuk mengecek level plagiat banyak sekali, salah satunya Plagiarism Checker. Ibu bisa memasukkan file , dan akan muncul level plagiat. 

https://www.easybib.com/grammar-and-plagiarism/plagiarism-checker/


T: Mohon penjelasan: Apakah menulis buku semi ilmiah dalam waktu singkat, tanpa didahului riset dapat dijamin validitasnya? Saya sempat berpikir, semua pengetahuan  (dari buku, media, atau pengalaman) diresume ya, Bu. Kemudian ditulis dengan bahasa kita, begitu Ibu?

J: Tulisan nonfiksi adalah tulisan yang berdasarkan data dan fakta. Dalam menggunakan sumber tulisan, kita harus teliti dan cerdas dalam menguji validitasnya. Kita bisa membandingkan berbagai sumber dan menentukan yang terbaik. Tulisan kita adalah tanggung jawab kita.


T: Apakah skripsi atau tesis kita bisa dijadikan buku non-fiksi? bagaimana caranya?

J: Untuk penulisan buku dari karya ilmiah, bisa dilihat kembali di pertemuan ke-4 dengan tema  Menulis Buku dari karya Ilmiah.


T: Berapa banyak refrensi yang harus kita baca untuk bisa menjadi sebuah buku?

J: Jumlah referensi yang harus kita baca tergantung kebutuhan. Semakin banyak semakin baik, karena tulisan kita semakin berkualitas.


T: Bila ditengah penulisan buku kita merasa blank atau hilang ide apa yg harus kita lakukan?

J: Bagaimana cara mengatasi writer's block? Jawabannya kembali ke diri kita sesuai karakteristik kita. Ibu bisa jalan-jalan, membaca, atau browsing media sosial. Hal-hal seperti itu akan menstimulus ide kita. Dengan belanja bahan, kita akan mampu menulis.


T: Mohon tips membuat draft yang baik.

J: Sebelum membuat draft, baha-bahan yang dibutuhkan kita kumpulkan terlebih dahulu. Bahan-bahan itu bisa berupa tulisan, dan hasil diskusi. Setelah itu baru membuat draft. Draft bisa dalam bentuk mind map atau berupa diagram. Semakin rinci draft kita, semakin mudh kita menulis. Draft diibaratkan sebagai kompas yang akan menuntun penulis.


Pesan Penutup dari Narasumber

Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang.

Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar

Mari kita mulai menulis dan jangan pulang sebelum menang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOLOT, KEDERMAWANAN DAN MASA DEPAN JNE

Aku udah ngomong kan, bahwa petugas JNE melayani dengan ramah sigap. Nah, kejadiannya tuh, waktu aku sering ke kantor JNE di dekat rumahku, di Jl. Karang Satria, Kampung Cerewed, Bekasi. Ada dua petugas di sana. Ada yang Perempuan, ada yang lelaki. Biasanya aku minta dilayani yang lelaki, kalau dia lagi ga sibuk. Soalnya, orangnya sigap, ramah dan … bisa bercanda. Suatu waktu, aku mampir hendak mengirimkan buku. Saat tiba giliranku, seperti biasa, aku ditanyakan tentang isi paket yang kukirim. Tentu aku jawab buku. Nah, dia terus bilang, “Oh,kosmetika ya, Pak. Sebentar saya input, ya…”. Tentu saja aku agak protes, sambil mengeraskan suara aku bilang, “Buku, bro. ini paket buku…!” Eh terus saja dia bilang, “Oh, OK Pak. Sudah saya input kosmetika, ya…” Tak lama kemudian dia mencetak resi sambil menyampaikan biaya yang harus kubayar. Setelah membayar, aku cek tanda terimanya. Kupikir akan kutemukan tulisan kosmetika sebagai isi paket. Tapi ternyata dia memang tulis buku sesuai inf...

PEMBIASAAN: KUNCI SUKSES MENJADI PENULIS

Oleh: Toto Mulyoto Resume ke-1 Gelombang: 28 Tanggal: 9 Januari 2023 Tema: Menulislah Setiap Hari Narasumber: Dr. Wijaya Kusumah M.Pd. Moderator: Dail Ma'ruf, M.Pd. PEMBIASAAN: KUNCI SUKSES MENJADI PENULIS Baru saja usai penyampaian materi yang dilanjutkan dengan tanya jawab dalam rangkaian Kelas Belajar Menulis Nusantara Angkatan 28, pertemuan pertama. Ada begitu banyak ilmu yang disampaikan dalam waktu yang cukup singkat yang bakal jadi modal sangat berharga bagi seluruh peserta.. Kisah Sang Guru Menuju Keberhasilan Dalam materi yang disampaikannya, Om Jay, demikian panggilan akrab Dr. Wijaya Kusumah. M.Pd., menyebutkan beberapa hal menarik dalam perjalanan karir kepenulisannya. Salah satu hal menarik itu adalah keuntungan hidup di zaman dengan teknologi informasi yang sudah sedemikian maju seperti saat ini. Om Jay mengisahkan betapa beliau merasa terbantu dengan adanya media “BLOG”. Saat itu, sekitar tahun 2008, Om Jay memerlukan media pembelajaran alternatif karena seko...

GAK KECEWA SAMA LAYANAN JNE???

Dulu, sekitar tahun 80an - 90an aku hanya mengenal TiKi (Titipan Kilat). Sering kulihat iklannya di majalah atau koran yang kubaca. Iklan TiKi yang kubaca di sebuah majalah bulanan (Juli 1984) Tak dinyana di tahun 2020an, terutama semenjak pandemi, aku berkenalan dengan JNE yang ternyata masih memiliki akar yang sama dengan TiKi.   Sekarang ini nampaknya memang bukan zamannya lagi beriklan di media cetak. JNE sudah punya akun-akun medsos yang bisa jadi media iklan. Ada IG, ada Tiktok, Ada Twitter, eh, udah jadi "X",,, Tangkapan layar IG JNE...follower hampir 2 juta! Mantaps! Partner Dalam Pengiriman Barang Interaksiku yang langsung, ternyata oh ternyata, adalah dengan JNE, bukan dengan TiKi. Aku menggunakan jasanya bukan hanya untuk mengirim barang-barang. Tetapi kami sekeluarga juga menerima kiriman barang via JNE. Soal mengirim barang itu ceritanya begini: Di masa pandemi istriku mencari tambahan penghasilan dengan menjadi penyalur buku dan ramuan herbal. Pembelinya keb...